ARTICLE AD BOX
Keduanya yakni program AJP (antar jemput pasien) gratis dan bantuan sosial untuk kepentingan upacara. "Saya hanya menitipkan dua program itu, karena selama ini sangat bermanfaat buat masyarakat," jelas Bupati I Gede Dana kepada NusaBali di Amlapura, Selasa (17/12).
Program AJP itu banyak mendapatkan apresiasi dari masyarakat, karena memberikan kemudahan, di tengah kesulitan mencari angkutan umum. Terakhir tahun 2023 menambah 2 unit kendaraan untuk perluasan rayon di Kecamatan Abang dan Kecamatan Kubu, sehingga total menjadi 26 unit kendaraan, tersebar di 10 rayon: Karangasem, Bebandem, Selat, Sidemen, Rendang, Manggis, Abang 1, Abang 2, Kubu 1 dan Kubu 2, serta tersedia 7 kendaraan antar jemput jenazah.
Selama ini yang melayani warga masyarakat membutuhkan AJP gratis, sebanyak 100 orang, masing-masing 40 orang sopir, 40 orang tenaga pendamping dan 20 orang tenaga kesehatan.
Sejak diluncurkan AJP gratis tahun 2021, di tahun itu telah melayani 4. 722 pasien, tahun 2022 sebanyak 18.266 pasien, tahun 2023 sebanyak 21.098 pasien dan tahun 2024 hingga Oktober sebanyak 17.401 pasien, total 61.487 pasien.
"Masyarakat dengan mudah mendapatkan layanan AJP, mau berobat ke Puskesmas terdekat atau ke RSUD Karangasem semuanya dilayani," katanya. Itulah sebabnya, tiap tahun jumlah masyarakat memanfaatkan fasilitas AJP, meningkat.
Sebenarnya dalam APBD 2025 telah dianggarkan Rp 6 miliar untuk pengadaan 20 kendaraan, AJP. Tujuannya agar lebih banyak masyarakat dapat pelayanan.
Program satu lagi yang telah berjalan efektif dan bermanfaat untuk masyarakat kata I Gede Dana membantu untuk upacara ngaben yang sebelumnya Rp 15 juta, bantuan sosial untuk desa adat dari Rp 70 juta. "Selain agar bantuan itu dipertahankan, juga nominalnya ditingkatkan, dengan harapan agar PAD (pendapatan asli daerah) meningkat," harapnya.
Selain itu, ada bantuan sosial untuk subak, bantuan untuk masyarakat yang tengah menggelar ngaben massal, dan kegiatan sosial lainnya. "Jadi dengan adanya bantuan sosial itu, beban sosial masyarakat bisa diringankan," tambahnya.
Apalagi di tengah daya beli masyarakat belum stabil, sementara upacara adat wajib dilaksanakan, yang memerlukan biaya banyak. Di situlah katanya pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat memberikan bantuan.7k16