ARTICLE AD BOX
Hal tersebut disampaikan Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa pada Kamis (26/12). Menurut dia, sejak awal Januari hingga awal Desember kunjungan wisatawan ke Penglipuran mengalami tren kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Namun khusus libur Natal 2024 ini jumlah kunjungan lebih rendah dibanding libur Natal 2023.
"Sesuai dengan data yang kami punya, khusus di Nataru terjadi penurunan kunjungan di desa kami yang sesuai dengan tanggal dan juga hari yang bersamaan. Rata-rata kunjungan saat libur Nataru kisaran 5.000 per harinya. Kalau di tahun 2023, sempat mencapai 7.500 wisatawan ditanggal 24 Desember," jelasnya.
Pihaknya telah mencari tahu penyebab turunnya jumlah kunjungan pada libur Nataru ini. Faktor penyebabnya adalah cuaca. "Cuaca ekstrem saat ini membuat kunjungan ke desa kami menurun," ujarnya.
Lanjutnya, kunjungan saat ini masih tergolong landai. Berkaca dari tahun sebelumnya memang puncak kunjungan ada di 24 Desember. Pihaknya terus melakukan pemantauan tingkat kunjungan. Diperkirakan hingga akhir tahun, kunjungan bisa 5.000 per hari.
Di sisi lain, untuk memeriahkan libur Nataru pengelola menyiapkan hiburan bagi wisatawan. Salah satunya ngelawang di hutan bambu yang melibatkan anak/pemuda di Penglipuran pada Rabu (25/12) kemarin. Kemudian pada Sabtu (28/12) diagendakan pementasan seni di gapura Penglipuran dengan wira cerita Ramayana. "Nanti tanggal 1 Januari akan dilakukan pementasan," sambungnya.
Ditambahkan, pementasan ini bertujuan memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran. "Itu (pementasan) mendapat antusias yang tinggi. Terlihat dari wisatawan yang berkunjung ke hutan bambu," kata Wayan Sumiarsa. 7esa