ARTICLE AD BOX
Upacara yang merupakan rangkaian dari Karya Agung di Pura Geger Dalem Pemutih, Desa Adat Peminge, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan ini diperkirakan akan dimulai pada pukul 08.00 Wita dan berlangsung hingga selesai.
Ketua Pecalang Desa Adat Peminge I Nyoman Beker menjelaskan sistem buka tutup diterapkan untuk menjaga kelancaran lalu lintas yang diprediksi akan cukup padat. Jalan Raya Nusa Dua Selatan yang merupakan jalur utama dan melewati banyak akomodasi hotel, membuat sistem ini diperlukan agar tidak mengganggu tamu hotel lain yang sedang beraktivitas.
Menurut Beker, titik kemacetan yang diperkirakan akan terjadi adalah di Simpang Empat Peminge, tepatnya di perempatan menuju Pura Geger Dalem Pemutih. “Iring-iringan prosesi adat yang cukup panjang akan melewati jalur utama ini, sehingga kami terpaksa memberlakukan buka tutup agar pengendara bisa tetap melintas secara bergantian,” jelasnya, Rabu (11/12) sore.
Selain itu, rute lainnya yang juga dilalui oleh peserta upacara adalah dari Pura Dalem Kodok Lamun menuju Pura Desa, melalui ITDC dan Pantai Mengiat. Namun, Beker memprediksi, jalur tersebut tidak akan terlalu padat karena jumlah peserta yang lebih sedikit. Diperkirakan sekitar pukul 09.20 Wita, seluruh peserta akan berkumpul di perempatan Peminge dan kemudian bergerak menuju Pura Geger Dalem Pemutih, melalui Jalan Nusa Dua Selatan. Perjalanan diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu jam.
“Rute dari Sawangan menuju Pura Geger tidak terlalu berpotensi menimbulkan kemacetan, tetapi yang perlu diwaspadai adalah saat seluruh peserta dari berbagai arah berkumpul di perempatan Peminge. Pada saat itulah perlu perhatian lebih untuk menghindari kemacetan,” tambah Beker.
Untuk pengamanan, pihak desa adat telah menurunkan 30 orang pecalang yang dibantu oleh 20 orang prajuru banjar, sehingga total pengamanan berjumlah 50 orang. Mereka juga berkoordinasi dengan Polsek Kuta Selatan, Satpol PP BKO Kuta Selatan, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Badung untuk mengatur lalu lintas dan parkir di sekitar area acara.
Beker menambahkan bahwa pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada hotel-hotel dan pengguna jalan agar dapat mencermati waktu-waktu tertentu, terutama bagi tamu yang kemungkinan akan melakukan check-out lebih awal. Hingga saat ini, belum ada keluhan atau pengaduan dari pihak hotel terkait pengaturan lalu lintas.
Upacara Mepeed Ngiring Ida Bhatara Palawatan ini merupakan bagian dari odalan di Pura Geger Dalem Pemutih yang kebetulan baru saja direnovasi. Menurut Beker, upacara ini baru diadakan lagi setelah terakhir kali dilakukan pada tahun 1991. Sekitar 500 orang peserta diperkirakan akan mengikuti prosesi upacara mepeed ini dan ribuan orang diproyeksi akan kembali memadati jalan saat puncak upacara pada Senin (16/12) mendatang. Dengan sistem buka tutup ini, diharapkan seluruh kegiatan dapat berlangsung lancar tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari warga dan wisatawan yang berada di kawasan tersebut. 7 ol3